Jurnal Health Society https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs <p style="margin: 0in; background: white;"><strong><em><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Open Sans',sans-serif; color: #222222; background: white;">Jurnal Health Society</span></em></strong><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Open Sans',sans-serif; color: #222222; background: white;"> (E-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230613351003731" target="_blank" rel="noopener">2988-7062</a>, P-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1440226035" target="_blank" rel="noopener">2252-3642</a>) merupakan jurnal penelitian bidang kesehatan dengan disiplin ilmu utama keperawatan, kebidanan dan kesehatan masyarakat yang diterbitkan oleh LPPM STIKES Sukabumi setahun dua kali (April dan Oktober). </span><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Open Sans',sans-serif; color: #222222; background: white;"><strong><em>Jurnal Health Society</em></strong> menerbitkan artikel dengan fokus utama bidang kesehatan dan lingkup meliputi kebidanan dan keperawatan, medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, keperawatan gerontik, keperawatan jiwa dan manajemen keperawatan. </span><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt; font-family: 'Open Sans',sans-serif; color: #222222; background: white;">Jurnal ini menggunakan sistem double-blind review dimana penulis dan reviewer tidak saling mengetahui. Untuk itu setiap artikel yang dikirimkan ke ini diharapkan menggunakan template yang sudah disediakan.<br /></span></p> STIKES Sukabumi en-US Jurnal Health Society 2252-3642 Hubungan Penerapan Aspek Spiritualitas Perawat Dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Rawat Inap di Ruang Mina Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/121 <p>Kebutuhan dasar pasien tidak hanya terfokus kepada kebutuhan fisik saja akan tetapi menyeluruh, salah satunya adalah kebutuhan spiritual. Kebutuhan spiritual pasien merupakan salah satu kebutuhan fundamental yang mampu memberikan motivasi terhadap perubahan yang lebih baik untuk mempertahankan keselarasan seseorang dengan dunia luar dan upaya individu untuk menjawab kekuatan ketika menghadapi stres emosional, penyakit fisik atau kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Penerapan Aspek Spiritualitas Perawat dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada Pasien Rawat Inap di Ruang Mina Rumah Sakit Islam Assyifa Kota Sukabumi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian semua pasien rawat inap di Ruang Mina dan sampel sebanyak 50 pasien dengan quota sampling. Analisa data menggunakan univariat dengan median, distribusi frekuensi dan presentase setiap kategori, analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penilitian menunjukan Sebagian besar responden memiliki tingkat spiritualitas yang kurang baik sebanyak (56%) dan kebutuhan spiritualitas terpenuhi sebanyak (64%). Analisis uji hipotesis dengan nilai P-value 0,003 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan penerapan aspek spiritualitas perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap. Simpulan yang didapat yaitu adanya hubungan penerapan aspek spiritualitas perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien rawat inap.</p> Dalilah Qudrotillah Rahman Ida . R. Bayu Kusumah Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 1 9 10.62094/jhs.v13i1.121 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita TB Paru Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunungguruh Kabupaten Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/125 <p>Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu penyakit menular yang berbahaya adalah TB Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Penderita TB Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunungguruh Kabupaten Sukabumi.Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya kuman Mycobacterium Tuberkulosis yang masuk ke dalam tubuh. Kepatuhan minum obat adalah mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter pada waktu dan dosis yang tepat. Pendidikan kesehatan adalah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, baik individu, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Metode penelitian ini menggunakan quasi-experimental dengan Pendekatan Non Equivalent Control Group. Pengampilan sampel menggunakan porpusie sampling sebanyak 36 responden terbagi dalam 2 kelompok intervensi dan kelompok control masing-masing sebanyak 18 responden. Analisa data menggunakan Uji Paired Sampel T-Test dan Uji Independen Sampel T Test. Hasil penelitian stelah dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi menunjukkkan adanyan peningkatan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru p-value 0,001 &lt; 0,05, dan terdapat perbedaan antara kepatuhan diet pada kelompok intervensi dan kelompok control (p-value 0,017). Kesimpulan Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru. Diharapkan pendidikan kesehatan ini dapat diberikan secara berkelanjutan dalam meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru.</p> Dinda Trishela Mayasyanti Dewi Amir Herlina Lidiyawati Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 10 19 10.62094/jhs.v13i1.125 Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/126 <p>Pelayanan kesehatan merupakan upaya pencegahan dan pengobatan penyakit untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Salah satu bentuk ukuran keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien adalah perasaan yang timbul atas tindakan tenaga kesehatan sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan dibandingkan dengan harapan pasien atau melebihinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian jenis penelitian ini deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi dengan sampel 155 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling dan accidental sampling. Analisa data menggunakan IPA dan CSI. Hasil penelitian analisa IPA diketahui bahwa prioritas utama perbaikan ada pada kuadran I yaitu atribut 1, 5, 19, 22. Pada perhitungan CSI diketahui sebesar 71,11%. Kesimpulan secara umum tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi kepuasan di Puskesmas Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi berada dalam kategori puas. Diharapkan Puskesmas Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi mampu memperbaiki indikator yang menjadi prioritas utama perbaikan.</p> Asti Diani Putri Johan Budhiana Tara Indra Dirgantara Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 20 28 10.62094/jhs.v13i1.126 Hubungan Self Efficacy Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik di Unit Dialisis Rumah Sakit Setukpa Lemdikpol Kota Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/127 <p>Gagal ginjal kronik menjadi masalah kesehatan yang bersifat global yang terus meningkat. Self efficacy berperan dalam inisiasi pemeliharaan perilaku kesehatan, sehingga diyakini dapat menghasilkan perbaikan kesehatan untuk kualitas hidup. Self efficacy adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Kualitas hidup merupakan persepsi yang dimiliki individu terhadap kehidupan yang dimilikinya. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan self efficacy dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Unit Dialisis Rumah Sakit Setukpa Lemdikpol Kota Sukabumi. Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dan sampel sebanyak 24 orang, menggunakan teknik total sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner dan analisis statistik regresi linier sederhana. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata variabel self efficacy sebesar 70,91 atau tergolong sedang dan nilai rata-rata variabel kualitas hidup sebesar 54,89 atau tergolong kurang. Hasil uji bivariat didapatkan p-value sebesar 0,003 berarti terdapat hubungan dengan model persamaan Y = 11,017 + 0,619 X + ε. Simpulan menunjukan terdapat hubungan self efficacy dengan kualitas hidup. Maka disarankan bagi rumah sakit dapat meningkatkan mutu pelayanan serta promosi kesehatan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terutama dalam peningkatan self efficacy.</p> Monica Shafa Haryadin Ady Waluya Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 29 37 10.62094/jhs.v13i1.127 Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Dispepsia Pada Pasien Dewasa di Ruang Rawat Inap Alamanda Rumah Sakit Bhakti Medicare Kabupaten Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/134 <p>Dispepsia yaitu keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian dispepsia yaitu pola makan. Pola makan yang tidak teratur menyebabkan produksi asam lambung terkontrol sehingga memperburuk lapisan mukosa lambung hingga menyebabkan ulkus peptikum, lalu timbul rasa perih di daerah ulu hati/epigastrium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian dyspepsia pada pasien Dewasa di Ruang Rawat Inap Alamanda Rumah Sakit Bhakti Medicare Kabupaten Sukabumi. Desain penelitian ini yaitu korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 100 orang, menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan dengan melihat gambaran karakteristik responden, analisa univariate dan analisa bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki pola makan yang tidak teratur sebanyak 94 orang (94,0%) dan sebagian besar mengalami dyspepsia sebanyak 93 orang (93,0%). Hasil uji bivariat didapatkan p-value sebesar 0,000 menunjukan terdapat hubungan pola makan dengan dyspepsia. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan pola makan dengan kejadian dyspepsia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan sebagai bahan pertimbangan dalam menurunkan angka kesakitan pada pasien dyspepsia melalui pemberian edukasi terkait pola makan dan dyspepsia.</p> Frilia Putri Anindia Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 38 46 10.62094/jhs.v13i1.134 Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Demam Dengan Perilaku Penanganan Kejang Demam Pada Balita di Ruang Anak RSUD R. Syamsudin S. H. Kota Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/142 <p>Demam tinggi pada balita dapat mengakibatkan kejang demam. Kondisi ini memerlukan perhatian ibu sehingga pada saat anak kejang demam dapat tertangani. Salah satu faktor yang mempengaruhi penanganan kejang demam pada balita adalah pengetahuan ibu. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku penanganan kejang demam pada balita di Ruang anak RSUD R. Syamsudin S. H. Kota Sukabumi. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi 30 ibu balita dengan sampel 30 ibu balita. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisis hipotesis yang digunakan adalah uji fisher exact. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang baik dan tidak melakukan penanganan kejang demam. Hasil uji statistik fisher exact menunjukkan p-value sebesar 0,015 yang berarti terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku penanganan kejang demam pada balita di Ruang anak RSUD R. Syamsudin S. H. Kota Sukabumi. Kesimpulan hasil penelitian terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang demam dengan perilaku penanganan kejang demam pada balita di Ruang anak RSUD R. Syamsudin S. H. Kota Sukabumi. Upaya yang dapat dilakukan petugas kesehatan adalah memberikan penyuluhan kepada ibu tentang demam dan bagaimana cara menangangi kejang demam.</p> Tety Rohanah Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 47 56 10.62094/jhs.v13i1.142 Hubungan Pengetahuan Pasien Penderita Diabetes Melitus Dengan Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Desa Bantarsari Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Kabupaten Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/135 <p>Indonesia menjadi negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus (DM) tertinggi keempat di dunia. Sejauh ini pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi peningkatan jumlah penderita DM dengan Program Pengobatan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis memberikan layanan kesehatan kepada peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit DM. Selama kegiatan Prolanis, peserta mendapatkan konsultasi gratis dengan dokter. Namun saat ini masih rendahnya kunjungan peserta program Prolanis salah satunya dikarenakan faktor pengetahuan yang kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien penderita diabetes melitus dengan pemanfaatan program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS). Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh penderita DM Tipe II yang tercatat dan menjadi Peserta BPJS Kesehatan dengan sampel sebanyak 48 orang, menggunakan teknik pengambilan secara total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Analisis statistic menggunakan analisis alternatif fisher excact. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pengetahuan kurang sebanyak 31 orang (64,6%), dan tidak memanfaatan Prolanis sebanyak 41 orang (85,4%). Terdapat hubungan pengetahuan pasien penderita DM dengan pemanfaatan program Prolanis dengan p-value 0,000. Simpulan menunjukkan terdapat hubungan pengetahuan pasien penderita diabetes melitus dengan pemanfaatan program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) di Desa Bantarsari wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Kabupaten Sukabumi. Diharapkan Puskesmas Pabuaran dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan secara langsung maupun melalui media sosial sehingga masyarakat tahu bahwa kegiatan prolanis di puskesmas memiliki banyak manfaat dan sangat penting untuk pencegahan komplikasi DM.</p> Hariadi . Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 57 64 10.62094/jhs.v13i1.135 Hubungan Self Efficacy Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi di Kelurahan Cisarua Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/136 <p>Prevalensi hipertensi terus meningkat, penyakit ini dipengaruhi kepatuhan minum obat salah satunya self efficacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Kelurahan Cisarua. Jenis penelitian adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 209 responden menggunakan proporsional random sampling. Analisis statistik menggunakan uji koefisien kontingensi Hasil penelitian didapatkan P-value 0,000 dan keeratan Q = 0,94 yang berarti H0 ditolak, sehingga ada hubungan self efficacy dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi dengan keeratan tergolong sangat erat. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan self efficacy dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Diharapkan pihak UPTD Puskesmas Sukabumi dapat meningkatkan Pendidikan kesehatan yang terstruktur mengenai pentingnya self efficacy dan cara peningkatan kepatuhan minum obat</p> Susilawati . Widiawati . Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 65 71 10.62094/jhs.v13i1.136 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/140 <p>TB Paru merupakan salah satu penyakit menular dan memerlukan pengobatan cukup lama yang menimbulkan dampak terhadap kualitas hidupnya. Keluarga memberikan kontribusi cukup besar terhadap pengendalian TB Paru. Dukungan keluarga adalah sikap, Tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Kualitas hidup adalah persepsi individu tentang keberadaannya di kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai tempat ia tinggal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non-probality sampling dengan pendekatan total sampling. Penelitian di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Dilaksanakan bulan Februari-Juli 2023. Jumlah sampel penelitian berjumlah 29 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Preceived Social Support-Family Scale (PSS-Fa) dan WHOQOL-BREF. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square. Nomor surat etik penelitian No:000047/KEP STIKES SUKABUMI/2023. Hasil uji Chi Square didapatkan dukungan keluarga (p-value = 0,040) yang memiliki makna ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien TB Paru. Kesimpulan menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien TB Paru.</p> Ida . Rijalu Shidqi Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 72 78 10.62094/jhs.v13i1.140 Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kemandirian Activity Daily Living Pada Anak Tunagrahita di SLB PGRI Wilayah Kerja Puskesmas Gegerbitung Kabupaten Sukabumi https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/141 <p>Pola asuh merupakan cara orang tua memberikan bimbingan kepada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian activity daily living pada anak tunagrahita. Kemandirian merupakan suatu aspek untuk melihat kemampuan seseorang tanpa bergantung pada orang tua. Salah satu kegiatan untuk mengukur tingkat kemandirian yaitu activity daily living. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 orang dengan menggunakan total sampling. Intrumen dinyatakan valid dan reliabel. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat menggunakan Chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa 15 (37,5%) responden memilih jenis pola asuh demokratis dan 11 (50,0%) anak dengan pola asuh demokratis dinyatakan mandiri menjalankan ADL. Hasil uji didapatkan p-value 0,036 &lt; 0,05. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian activity daily living pada anak tunagrahita. Saran untuk Puskesmas Gegerbitung mengadakan penyuluhan kepada orang tua mengenai pola asuh yang baik untuk anak dengan kondisi berkebutuhan khusus serta saran bagi SLB PGRI diharapkan dapat membuat program untuk mendukung keaktifan siswa-siswi dan orang tua dalam menjalankan activity daily living.</p> Teten Tresnawan Hani Widlyasari Sri Janatri Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 79 88 10.62094/jhs.v13i1.141 Penerapan Standar Pelaksanaan Menghardik dan Bercakap-Cakap Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi di Wilayah Puskesmas Cikoneng https://ojs.stikesmi.ac.id/index.php/jhs/article/view/143 <p>Halusinasi merupakan gejala yang paling sering muncul pada pasien skizofrenia yaitu sekitar 70%. Skizofrenia adalah kondisi psikotik yang mempengaruhi ke area fungsi seseorang termasuk berpikir, dan berkomunikasi, menerima, menafsirkan kenyataan, merasakan dan menunjukkan emosi serta peyakit kronis yang ditandai dengan pikiran kacau, delusi, halusinasi, dan perilaku aneh. hasil riset riskesdas pada tahun 2018 ODGJ di jawa barat terdapat 5,0 per mil, sedangkan ODGJ di wilayah puskesmas cikoneng terdapat 84 orang yang mengalami gangguan jiwa. Upaya untuk menangani halusinasi dapat upaya perawatan dengan cara menghardik dan bercakap-cakap. Menghardik merupakan suatu usaha yang bisa dilakukan untuk mengontrol halusinasi dan mengurangi tanda gejala halusinasi. selain menghardik dapat juga dilakukan melalui bercakap-cakap. Bercakap-cakap dilakukan untuk mengalihkan fokus dan pikiran terhadap halusinasi yang muncul. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan tanda gejala terhadap pasien gangguan persepsi sensori sebelum dan sesudah diberikan terapi menghardik dan bercakap-cakap. Peneliti ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subyek yang digunakan adalah 2 subyek dengan gangguan halusinasi pendengaran hasil penelitian menunjukan perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan terapi pada subyek 1 dari 15 menjadi 5, dan subyek 2 dari 11 menjadi 6. Dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa terapi menghardik dan bercakap-cakap dapat menurunkan tanda gejala terhadap pasien gangguan persepsi sensori halusinasi, Berdasarkan fakta dilapangan maka peneliti menyimpulkan bahwa halusinasi bisa mengalami penurunan tanda dan gejala dengan melakukan strategi menghardik atau bercakap-cakap, pasien dapat melakukan penerapan strategi menghardik dan bercakap-cakap untuk mengontrol halusinasi.</p> Asep Riyana Rosy Nur Fauzi Copyright (c) 2024 Jurnal Health Society 2024-04-30 2024-04-30 13 1 89 95 10.62094/jhs.v13i1.143