Perbedaan pH Saliva Berorientasi Gender Pada Mahasiswa Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Abstract

Saliva adalah cairan biologis dan diagnostik dalam rongga mulut, terdiri atas campuran dari sekresi kelenjar saliva mayor dan minor. Perubahan komposisi dan laju alir saliva dapat membahayakan integritas jaringan lunak dan keras dalam rongga mulut. Saliva menyediakan kalsium, fosfat dan protein dengan membentuk pelikel pelindung pada permukaan gigi, yang bertindak sebagai sumber zat antibakteri dan bufer. Bufer merupakan solusi yang cenderung untuk mempertahankan pH konstan. Setiap kali pH mulai turun setelah mengonsumsi substrat, akan dikembalikan seperti semula setelah beberapa waktu karena bufer yang ada dalam saliva. Nilai pH kritis biasanya sekitar 5,5 berkisar antara 5,2 dan 5,7. Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI). Subjek dalam penelitian ini meliputi 50 mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling karena semua populasi digunakan sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa/i keperawatan Tingkat 1 yang berjumlah 50 mahasiswa/i dengan didapatkan hasil dari Tabel 4.1 Distribusi frekuensi pH Saliva yang bersifat Asam sebanyak 15 mahasiswa/i (48,3%), jenis pH Saliva Normal yaitu sebanyak 4 mahasiswa/i (12,9%), dan jenis pH Saliva Basa yaitu sebanyak 12 orang (38,7%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan pH saliva antara Mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dimana pH saliva mahasiswa berjenis kelamin laki-laki lebih rendah daripada pH saliva mahasiswa berjenis kelamin perempuan.