Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Mayor Elektif di Ruang Nyi Ageng Serang Rsud Sekarwangi

Abstract

Tindakan operasi merupakan tindakan yang dapat meningkatkan reaksi stress fisiologi dan psikologis. Salah satu dampak operasi adalah cemas. Data WHO (2012) melaporkan 50% pasien di dunia mengalami kecemasan, 5-25% berusia 5-20 tahun dan 50% berusia 55 tahun. Tingkat kecemasan pasien Pre Operatif mencapai 534 juta jiwa. Banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan diantaranya dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah mayor elektif di Ruang Nyi Ageng Serang  RSUD Sekarwangi. Pre operasi adalah tahap ketika ada keputusan untuk intervensi bedah dan diakhiri ketika klien dikirim ke meja operasi. Kecemasan adalah kekhawatiran tidak jelas, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Dukungan keluarga adalah keadaan yang bermanfaat bagi individu dari orang lain yang dipercaya. Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling sebanyak 47 orang. Seluruh instrumen dinyatakan valid (nilai p-value <0,05), reliabilitas sebesar 0,967, pengambilan data menggunakan kuisioner dan analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mendapat dukungan keluarga sebanyak 24 orang (51,1%), sebagian besar responden memiliki kecemasan ringan dan tidak memiliki kecemasan sebanyak 19 orang (40,4%). Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operasi bedah mayor elektif di Ruang Nyi Ageng Serang RSUD Sekarwangi (p-value 0,020). Kesimpulan, terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operasi bedah mayor elektif di Ruang Nyi Ageng Serang RSUD Sekarwangi. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam asuhan keperawatan dan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian dengan jenis metode penelitian yang berbeda.