MENINGKATKAN SELF EFFICACY MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI MELALUI EDUKASI DAN SOSIALISASI MODAL SOSIAL MASYARAKAT
Kata Kunci:
Edukasi, Modal Sosial Masyarakat, Self Efficacy, TsunamiAbstrak
Bencana tsunami menimbulkan banyak korban jiwa, selain itu dampak terhadap lingkungan seperti rusaknya property, struktur bangunan, infrastruktur dan dapat mengakibatkan gangguan ekonomi. Mengingat besarnya kerugian yang timbul dari bencana tsunami, maka diperlukan upaya untuk meminimalisir risiko bencana melalui self efficacy yang tinggi dalam menghadapi bencana. Upaya meningkatkan self efficacy masyarakat maka peran modal sosial perlu didorong, dan ditingkatkan. Sasaran Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) ini adalah Masyarakat Desa Pangumbahan Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi sebanyak 40 partisipan yang dilaksanakan pada tanggal 8 – 10 Januari 2022. Hasil Pengmas ini didapatkan bahwa adanya peningkatan dalam pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap pentingnya modal sosial dalam upaya meningkatkan self-efficacy dalam menghadapi bencana. Untuk meningkatkan self-efficacy masyarakat yang berada di daerah rawan bencana diharapkan pemerintah serta organisasi kemasyarakatan dan pendidikan lebih dioptimalkan kembali baik itu melalui pelatihan, seminar, workshop terkait bencana alam khususnya bencana tsunami.
Referensi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 2017. Masyarakat Tangguh Bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Beong, S., Resmawan, E., Kalinggi, R. (2018). Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam Penanggulangan Bencana Alam di Kota Samarinda. e-Journal Ilmu Pemerintahan, 6 (4).1775-1788.
Hadi, H., Agustina, S., & Subhani, A. (2019). Penguatan Kesiapsiagaan Stakeholder dalam Pengurangan Risiko Bencana Alam Gempabumi. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu Dan Pendidikan Geografi, 3(1), 30. https://doi.org/10.29408/geodika.v3i1.1476.
Laura, S. (2019). Hubungan Antara Self Efficacy Dan Regulasi Emosi Dengan Resiliensi Pada Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan. Lampung: Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Prandika, R. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Daerah Rawan Bencana Dengan Pemberian Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Di Kelurahan Belakang Balok Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Tahun 2019. Padang: Skripsi. Stikes Perintis Padang.
Pramana, B. S. (2015). Pemetaan Kerawanan Tsunami Di Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 2(1), 76–91. https://doi.org/10.15408/sd.v2i1.1383.
Pudjiastuti, S. R., Dampak, M., & Alam, B. (2019). Dr. Hj. Sri Rahayu Pudjiastuti, M.Pd :Mengatasi Dampak Bencana Alam .... 1. 2(2), 1–14.
Pudjiastuti, S. R., Dampak, M., & Alam, B. (2019). Dr. Hj. Sri Rahayu Pudjiastuti, M.Pd :Mengatasi Dampak Bencana Alam .... 1. 2(2), 1–14.
Riyanti, G. A. (2020). Identifikasi Modal Sosial Dalam Pengembangan Desa Wisata Watu Ledhek. Yogyakarta: Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Susilawati, A. (2018). Gambaran Kesiapan Tenaga Kesehatan Dalam Manajemen Bencana di Puskesmas Wilayah Rawan Bencana di Kabupaten Sumbawa Barat. Surabaya: Skripsi. Universitas Airlangga.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pengaggulangan Bencana, (2007).
Utami, C. T., & Helmi, A. F. (2017). Self-Efficacy dan Resiliensi: Sebuah Tinjauan Meta-Analisis. Buletin Psikologi, 25(1), 54 – 65. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.18419
Wibowo, T. W., Mardiatno, D., & Sunarto, S. (2017). Pemetaan Risiko Tsunami terhadap Bangunan secara Kuantitatif. Majalah Geografi Indonesia, 31(2), 68. https://doi.org/10.22146/mgi.28044.
Wibowo, Y. A. et al. (2021) ‘Membangun Masyarakat Tangguh Bencana Melalui Sosialisasi dan Edukasi Modal Sosial Di Kabupaten Klaten’, Abdi Geomedisains, 1(2), pp.
–78. doi: 10.23917/abdigeomedisains.v1i2.198.
Wicaksono, R. D., & Pangestuti, E. (2019). Analisis Mitigasi Bencana Dalam Meminimalisir Risiko Bencana. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 71(1), 8–17.